=================ENGLISH LANGUAGE================
The past memories whisked my mind like
the flapping wings of a humming bird. There wasn’t any movement from me but for
a wince that showed disbelief and realization at the same time. I had given up
the urge to resist. I could see the images in front of my eyes blur and fade
away. Everything there is, boils down to this one point blank, eventually. We
had won but deep down, I know that i lost. I lost everything. Things we loved
and things that meant the most to us. The thought stuck me like a hungry blade
right through the heart claiming what it was meant to almost immediately.
A life of war and sacrifice,
I see no gain but pain.
A soldier seeking fortune in vain
I hope to live again.
Standing on the barren war front,
We go along the rhyme.
Fearing as the end approaches,
Victims of our own crime.
Left our traces on the war field,
By the many lives we steal.
As my comrades had their time,
And so did I have mine.
Walking through a shore of bodies,
But will they rest in peace?
There’s no life without a soul
And the power that makes them whole.
Kneel and pray for forgiveness
My wounds are hard to heal.
For all the deeds that have been done,
Search for reasons none.
With this thought, I closed my eyes and
the last thing that went through me was, “God…”. And then… darkness. Black.
Everything went dead silent. I knew I was sinking. Then, a shadow stretched out
its hand. I only ordinary people, All that I have only from GOD. I couldn't
steal your heart, but i can feel it. There's nothing I can do, My hand always
open if you are give feedback to me..
===============INDONESIAN LANGUAGE===============
Kenangan masa lalu selalu
berada dipikiranku seperti layaknya seekor burung yang sedang mengepakkan sayap
dan bersenandung. Tidak ada pergerakan apapun dalam kondisi kesakitan yang
menunjukkan kekhilafan dan realisasi pada saat yang sama. Aku sudah menyerah
keinginan dan ingin melawan. Aku hanya bisa melihat gambar di depan mataku
kabur dan memudar. Semuanya ada, bermuara pada satu titik akhir yang hampa.
Telah kumenangkan jauh di lubuk hati, aku tahu aku telah kehilangan. Aku
kehilangan segalanya. Hal yang aku cintai dan hal-hal yang paling berarti
bagiku. Pikiran itu terjebak, seperti sebilah
pisau lapar menghujam jantung mengatakan apa yang dimaksudkan.
Kehidupan seperti perang dan
pengorbanan,
Aku melihat tidak ada
keuntungan, namun yang ada hanya rasa sakit.
Seorang tentara mencari
keberuntungan sia-sia
Aku berharap untuk hidup
kembali.
Berdiri di depan perang di
tanah yang tandus,
Kami pergi sepanjang hari.
Takut akan pendekatan akhir,
Korban kejahatan adalah aku
sendiri.
Waktu jejak Aku berada
dibidang perang,
Dengan banyak nyawa yang kami
curi.
Sepertinya aku memiliki waktu
yang sama dengan mereka,
Dan begitu juga aku
memilikinya.
Berjalan melalui bibir pantai,
Tapi akan mereka beristirahat
dalam damai?
Tidak ada kehidupan tanpa jiwa
Dan kekuasaan yang membuat
mereka secara keseluruhan.
Berlutut dan berdoa untuk
pengampunan
Luka aku sulit untuk disembuhkan.
Untuk semua perbuatan yang
telah dilakukan,
Mencari untuk sesuatu yang ada
alasannya.
Dengan pemikiran ini, Aku
menutup mata dan hal terakhir yang terlintas dalam benakku adalah, "Allah SWT...". Dan kemudian ...gelap. Hitam. Semuanya terputus diam. Aku tahu aku
tenggelam. Kemudian, bayangan mengulurkan tangannya. Aku hanya orang biasa,
Semua yang aku miliki hanya milik TUHAN. Aku tidak bisa mencuri hatimu, tetapi
saya bisa merasakannya. Tidak ada yang bisa saya lakukan, tanganku selalu
terbuka jika aku memberikan feedback kepadamu..
Created By: Sony Kazekage Peanutgarden
Friday, March 4, 2011
Friday, March 4, 2011
0 comments:
Post a Comment